Tak hanya memfokuskan kegiatan pada donasi anak Indonesia, UNICEF juga aktif meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu-isu yang dihadapi generasi muda. Termasuk di antaranya meluncurkan program bernama Pencegahan Kekerasan dan Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Daring atau P-OCSEA.
Bahaya pemakaian internet yang kian mengkhawatirkan
Sesuai namanya, P-OCSEA terpusat pada penyelesaian masalah yang dipicu kegiatan-kegiatan di dunia maya. Melalui penelitian bertajuk Disrupting Harm yang dipublikasikan pada 2022, UNICEF mengungkapkan, separuh juta anak dengan rentang usia 12-17 tahun di Indonesia pernah mengalami eksploitasi dan kekerasan seksual sepanjang 2021. Sekitar 92% di antaranya aktif mengakses internet.
Anak-anak yang menjadi korban mengaku menghadapi pemaksaan hingga pemerasaan yang melibatkan mereka dalam aktivitas seksual. Pengalaman kurang menyenangkan tersebut ternyata dirasakan juga oleh para siswa SMA di Pesantren As-Asy’ariyah. Berlokasi di Wonosobo, Jawa Tengah, pesantren tersebut dihuni para siswa yang belajar di bawah aturan ketat, termasuk pemakaian ponsel dan internet.
Para siswa di pesantren tersebut memang bukan target utama Pendekar Anak UNICEF. Namun, mereka tetap menjadi perhatian UNICEF karena sebagian diantaranya ternyata mengalami hal-hal yang disebutkan di atas. Terutama saat mereka memakai media sosial dan berinteraksi dengan orang-orang yang mempunyai motif buruk.
Munculnya P-OCSEA untuk melindungi anak-anak di dunia maya
P-OCSEA yang merupakan hasil kolaborasi UNICEF bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak diharapkan mampu menciptakan lingkungan aman, nyaman, dan ramah bagi anak di dunia maya. Kegiatan-kegiatan yang mereka selenggarakan mencakup edukasi pemberdayaan, riset, advokasi, pembinaan, serta penguatan sejumlah kebijakan.
UNICEF sendiri sudah menguji coba lokakarya P-OCSEA di sepuluh pesantren yang tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Diharapkan program tersebut dapat melindungi data etika dan anak dari kekerasan daring. Mereka juga melatih para anggota Forum Anak melalui modul khusus yang disiapkan oleh UNICEF.
Di samping itu, UNICEF tetap membuka donasi UNICEF untuk membantu anak-anak di seluruh Indonesia. Dengan begitu, mereka dapat menjalani kehidupan tenang dan aman.