Penyebab Penyakit Hernia: Kenali Risikonya Sejak Dini

Penyebab Penyakit Hernia Kenali Risikonya Sejak Dini

Hernia atau turun berok adalah kondisi ketika organ dalam tubuh, seperti usus, menonjol keluar melalui jaringan otot atau dinding perut yang lemah. Meskipun sering dianggap sepele karena hanya berupa benjolan kecil, hernia bisa menyebabkan rasa nyeri dan gangguan aktivitas jika tidak ditangani dengan benar.

Salah satu cara terbaik untuk mencegah hernia adalah dengan memahami apa saja penyebab penyakit hernia dan bagaimana cara menghindarinya. Artikel ini akan membahas secara lengkap penyebab, jenis, dan langkah pencegahan hernia dengan bahasa yang mudah dipahami.

Apa Itu Hernia?

Hernia terjadi saat ada bagian organ dalam tubuh yang terdorong keluar dari tempat seharusnya karena otot atau jaringan sekitarnya melemah. Umumnya, hernia muncul di area perut, tapi bisa juga terjadi di bagian tubuh lain seperti paha atas, pusar, atau area bekas operasi.

Hernia dapat berkembang secara perlahan atau tiba-tiba, tergantung dari pemicunya. Pada beberapa kasus, hernia bisa menimbulkan gejala seperti nyeri, rasa tertekan, atau benjolan yang semakin membesar saat batuk atau berdiri.

Penyebab Penyakit Hernia yang Perlu Diketahui

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan hernia. Beberapa di antaranya tidak bisa dicegah, tapi sebagian besar bisa diminimalkan risikonya dengan perubahan gaya hidup.

1. Kelemahan Otot Sejak Lahir

Beberapa orang memiliki dinding otot perut yang lemah sejak lahir. Kondisi ini membuat mereka lebih rentan mengalami hernia, terutama saat mulai aktif secara fisik.

2. Proses Penuaan

Seiring bertambahnya usia, kekuatan otot dan jaringan tubuh menurun secara alami. Otot perut pun bisa menjadi lebih longgar, sehingga lebih mudah ditembus oleh organ dalam yang mendorong ke luar.

3. Mengangkat Beban Berat

Salah satu penyebab penyakit hernia yang paling umum adalah mengangkat barang berat tanpa teknik yang benar. Tekanan pada perut bisa meningkat drastis dan menyebabkan bagian dalam tubuh terdorong keluar.

4. Batuk Kronis

Batuk berkepanjangan, apalagi jika tidak ditangani, bisa memberikan tekanan berulang pada area perut. Ini menjadi salah satu pemicu hernia, khususnya jika dinding perut sudah lemah.

5. Sembelit

Mengejan terus-menerus saat buang air besar karena sembelit juga bisa meningkatkan tekanan dalam perut. Hal ini sering kali diabaikan, padahal berpotensi menyebabkan hernia.

6. Kehamilan

Pada wanita, kehamilan memberi tekanan ekstra pada perut dan bisa menyebabkan hernia, terutama jika otot perut tidak cukup kuat untuk menopang perubahan tersebut.

7. Berat Badan Berlebih

Obesitas atau berat badan berlebih memberi beban tambahan pada otot perut. Tekanan yang terus-menerus ini bisa menyebabkan jaringan otot melemah dan membuka jalan bagi hernia.

8. Riwayat Operasi

Setelah menjalani operasi di bagian perut, area bekas luka bisa menjadi titik lemah. Ini bisa menyebabkan hernia jenis insisional, terutama jika proses penyembuhan tidak sempurna.

9. Genetik

Faktor keturunan juga bisa berperan. Jika ada anggota keluarga yang pernah mengalami hernia, risiko kamu untuk mengalami hal yang sama bisa lebih tinggi.

Jenis-Jenis Hernia yang Umum

Beberapa jenis hernia yang sering ditemukan antara lain:

  • Hernia inguinalis: terjadi di area selangkangan dan lebih sering dialami pria.
  • Hernia umbilikalis: terjadi di sekitar pusar, biasanya pada bayi atau ibu hamil.
  • Hernia femoralis: lebih jarang, tapi terjadi di paha atas, dekat lipatan selangkangan.
  • Hernia insisional: muncul di area bekas operasi.
  • Hernia hiatus: terjadi ketika bagian lambung naik ke rongga dada lewat diafragma.

Bisakah Hernia Dicegah?

Tidak semua hernia bisa dicegah, tapi banyak faktor risikonya yang bisa dikendalikan. Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa kamu lakukan:

  • Latih kekuatan otot perut secara rutin, tapi jangan berlebihan.
  • Gunakan teknik yang benar saat mengangkat barang berat, hindari mengejan tiba-tiba.
  • Atasi sembelit dan batuk secara dini agar tidak terjadi tekanan berulang.
  • Jaga berat badan ideal agar beban tubuh tetap seimbang.
  • Hindari merokok, karena bisa memperlemah jaringan tubuh dan memicu batuk kronis.
  • Perbanyak konsumsi makanan tinggi serat agar pencernaan lancar dan tidak perlu mengejan.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Jika kamu merasakan benjolan yang tidak biasa di perut atau selangkangan, apalagi jika disertai nyeri atau rasa tidak nyaman, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Hernia bisa semakin parah jika dibiarkan dan dalam beberapa kasus bisa menimbulkan komplikasi serius, seperti terjepitnya usus.

Pengobatan hernia biasanya dilakukan lewat tindakan operasi. Tapi jika terdeteksi sejak awal, perawatan bisa lebih ringan dan proses pemulihan pun lebih cepat.

Kesimpulan

Memahami penyebab penyakit hernia adalah langkah awal untuk menjaga kesehatan otot tubuh dan mencegah kondisi ini terjadi. Meskipun hernia bukan kondisi yang bisa dicegah sepenuhnya, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risikonya. Dengan menjaga pola hidup sehat, menghindari kebiasaan yang memicu tekanan perut, dan rutin memeriksa kondisi tubuh, kamu bisa tetap aktif dan terhindar dari risiko hernia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *